Makam Kakek Nenek Ku

kuburan

kuburan

   Kasih sayang yang diberikan dari seorang kakek nenek kita kadang melebihi kasih sayang dari bapak ibu kita. Malam seorang pelaut dan siang tukang becak itu lah pekerjaan kakek aku. Dan nenek pagi nya penjual ikan dari tangkapan kakek aku.
   Ibu H. Sumirah itulah nama nenek aku dari bapak aku. Dia meninggal 8 Desember 2014 silam. Kebiasaan nenek semenjak kakek hidup dia slalu menjual ikan hasil tangkapan kakek di pasar karang ayu. Ikan habis terjual pasti dia tak lupa membeli makanan ringan atau jajanan untuk cucu-cucu nya. Dan tak luput nenek juga mengasuh cucu nya yang masih balita, Itu lah nenek ku. Hal yang tak aku lupakan dari nenek ku adalah dari muda sampai dia umur nya yang renta dia slalu menjalan ken kewajiban nya seorang muslim, ketika terdiam diri dia slalu berzikir kepada Allah SWT sampai ajal nya menjemput selepas sholat magrib itu.
   Sebelum nenek aku meninggal, pada 7 Juni 2002 kakek ku meninggal dunia duluan karena penyakit liver yang dideritanya, Kunawi nama nya. Dia seorang pekerja keras untuk 7 anak anak nya, dan seorang penyayang kepada anak-anak nya dan cucu-cucu nya. Malam sampai subuh mencari ikan, pagi sampai sore mengayuh becak nya. Setiap kecapekan tak luput dia meminta ku untuk memijit nya sampek dia ketiduran, sesudah itu pasti ku diberi upah untuk uang saku kesekolah. Saat aku kena marah sama bapak atau ibu aku dialah yang menenangken tangisan aku. Kemana dia pergi dia slalu mengajak aku cucunya. Saat kakek mempunyai rezeki lebih aku pernah diajak naik sepeda kebo ke pasar johar selepas magrib. Tapi dipasar johar harga sepatu mahal harga nya dan susah ditawar, akhir nya kita beranjak pulang dan mampir ke pasar bulu. Disana kita mendapatkan sepatu yang cukup murah dengan harga 30.000, karena besok lusa aku berangkat sekolah di caturwulan pertama di kelas 6 SD. Dan sebelum ujian akhir sekolah aku dibeliken sepeda bmx untuk berangkat kesekolah besok waktu SMP, walau sepeda bekas aku bersyukur punya kakek yang baik dan penyayang kepada cucu nya.
   Saat piala dunia digelar bertepatan waktu ujian akhir sekolah dasar. Sebelum itu kakek ku sudah sakit sakitan karena menderita liver. Saat tengah malam senin pagi jam 12.30 aku terbangun untuk menonton piala dunia, padahal pagi nya jam 8.00 aku harus kesekolah untuk ujian akhir sekolah. bapak ibu aku tidak ada dirumah, ternyata dia dirumah kakek aku yang bersebelahan rumahnya. Ibu aku pulang dan memberi kabar kepada aku kalau kakek sudah mau dijemput oleh Malaikat Penyabut nyawa. Ku matiken tv nya dan ku bergegas menengok kakek ku yang merasakan sakit nya seperti seribu tusukan pedang yang tajam itu. Tak berapa lama dia meninggalkan istri anak cucu kerbat nya.
Aku tak sanggup tidur lagi karena ku merasa kehilangan orang yang peduli sayang kepada aku, dan aku menunggu pagi untuk kesekolah. Diperjalanan ke sekolah aku melihat liang kubur kakek ku digali, karena aku kalau kesekolah melewati kuburan. Sepulang ujian aku bergegas pulang untuk ikut pemakaman kakek aku, tapi disaat pulang dari sekolahan melewati lagi kuburan, aku hanya bisa melihat tanah yang menutupi jasad kakek aku.
   Aku selalu teringat beliau yang memperlakukan aku cucu nya dengan kasih sayang yang lebih dari cucu-cucu nya yang lain. Kakek kunawi semoga kita bertemu di Surga kelak.
Kakek H. Toha dan Nenek H. Rubaiah dari ibu aku tlah meninggal ketika aku masih kecil. Dan aku pun tak bisa mengenal melihat beliau.
Aku hanya bisa berharap bisa bertemu beliau-beliau di Surga kelak, amin.

Komentar